Imam Nawawi School

KEMENANGAN HAKIKI DI OLIMPIADE IMAM NAWAWI 2023

 

“Mereka perlu memulai dengan usaha, menunggu hasil dengan tawakkal, dan menghadapi hasil dengan sabar dan syukur. Jika nilai-nilai ini bisa mereka amalkan di sekolah dan di perlombaan, mudah-mudahan ketika mereka terjun ke masyarakat juga akan memiliki sikap yang sama..” 

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah washalatu wa salam ala rasulillah amma ba’du.

Bogor. INIS. Olimpiade Imam Nawawi, perhelatan akbar Yayasan Dakwah Imam Nawawi dengan promotor Direktorat Imam Nawawi School di tahun kedua ini alhamdulilah telah dilaksanakan dengan lancar dimana Imam Nawawi School Cibinong merupakan tuan rumah penyelenggara. Hal yang berbeda di Olimpiade Imam Nawawi kedua ini adalah seluruh direktorat berpartisipasi dalam kegiatan lomba yang diadakan, yaitu INBS (Imam Nawawi Boarding School) dan HSIN (Homeschooling Imam Nawawi). Acara yang berlangsung selama 2 hari pada 19-20 Desember 2023 lalu ini, terdiri dari berbagai lomba, antara lain lomba tahfizh, bahasa Arab, cerdas cermat, pidato, dan cerdas tangkas, disesuaikan dengan jenjang yang ada.

Semangat berkompetisi harus diiringi dengan semangat untuk mencapai tujuan diadakannya acara ini. Ustadz Kemal Muhammad Rasyid, S.TP. selaku Mudir Amm Yayasan Dakwah Imam Nawawi membuka acara hari kedua dengan nasihat yang penuh hikmah:

  1. Beliau menngingatkan bahwa Olimpiade ini merupakan buah inspirasi dari firman Allah surat Al Baqarah ayat 148, “…fastabiqul khairat….”. Ini adalah perintah dalam berlomba-lomba dalam kebaikan. Ini bukan hanya perlombaan para siswa/santri, namun perlombaan para penanggung jawab pendidikan, baik lintas regional maupun lintas direktorat. Bagaimana santri pesantren, murid homeschooling, dan siswa yang sekolah pulang pergi bisa saling berlomba-lomba. Bagaimana guru dan kepala sekolah berlomba-lomba agar menghasilkan pendidikan terbaik untuk anak-anak kaum muslimin, demikian juga dengan anak-anak dan santri bagaimana berlomba-lomba untuk mengejar kebaikan.
  2. Bagaimana para peserta bisa menerima dari hasil usaha mereka. Apakah mereka bersyukur dengan kemenangan atau ujub akan hal tersebut dimana ini menunjukkan sebuah keburukan. Sebaliknya, apakah mereka bersabar dengan kekalahannya. Sesunggunya bagi yang bersabar dalam kekalahan itu merupakan sebuah kemenangan bagi mereka. Inilah nilai yang perlu ditanamkan.
  3. Melatih tawakkal. ‘Man jadda wa jadda’. Barangsiapa yang bersungguh-sunnguh maka dia akan sukses! Allah perintahkan kita untuk beramal dan berusaha, bukan hanya usaha yang sekedarnya saja dalam mempersiapkan diri. Jangan sampai tertanam dalam diri siswa dan santri kita bahwa bersyukur sebelum terjadi dan bersabar sebelum terjadi. Mereka perlu memulai dengan usaha, menunggu hasil dengan tawakkal, dan menghadapi hasil dengan sabar dan syukur. Jika nilai-nilai ini bisa mereka amalkan di sekolah dan di perlombaan, mudah-mudahan ketika mereka terjun ke masyarakat juga akan memiliki sikap yang sama.

Dalam sesi yang berbeda, Ustadz Kemal hafizhahullahu ta’ala juga membagikan penilaian dan harapannya. Beliau menilai penyelenggaraan Olimpiade Imam Nawawi kedua ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Beliau berharap sekaligus berpesan bahwa kita semua merupakan satu keluarga besar Yayasan Dakwah Imam Nawawi, maka perlu bersama-sama membangun pendidikan yang berkualitas. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam berwasiat kepada umat beliau untuk bersemangat dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat. “…Ihrish ‘alaa maa yanfa’uka…” Semakin baik pendidikan, semakin besar manfaat yang diberikan. Kita hanya mampu berusaha, Allah lah yang menentukan. Kita jangan mudah menyerah dan lemah.

Idealisme dan impian mungkin belum terwujud, tapi teruslah husnuzhan kepada Allah bahwa ini akan terwujud baik dalam waktu dekat atau lama. Menciptakan pendidikan yang Rabbani, berkualitas dan dapat dijangkau oleh masyarakat. InsyaaAllah di olimpiade ketiga, teman-teman bisa menunjukkan kompetensi peserta didik yang lebih baik dari olimpiade yang kedua. Sebagaimana kita bisa lihat kompetensi para peserta olimpiade kedua ini lebih baik dari peserta olimpiade pertama”, tutup beliau.

Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta’ala Dzat Yang Maha Mendengar do’a, Dia-lah tempat menggantungkan harapan, Dia-lah yang mencukupi kita dan Dia-lah sebaik-baik tempat bergantung. Wallahu Ta’ala A’lam

oleh: Ardiansyah, S.S.

1 Rajab 1445 H / 13 Januari 2024

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Daftar Sekarang